Mountaineering merupakan gabungan perjalanan dari semua bentuk pendakian sebelumnya. Bisa memakan waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Disamping pengetahuan teknik mendaki dan pengalaman mendaki, perlu juga dikuasai menajemen perjalanan, pengaturan makanan, komunikasi dan lain-lain. Contoh: ekspedisi ke Himalaya.
Sistem Pendakian:
- Himalayan Style : sistem pendakian yang biasanya dengan rute yang panjang sehingga untuk pencapaian sasaran (puncak) diperlukan waktu yang lama. Dengan berhasilnya satu orang dari seluruh tim, berarti pendakian ini sudah berhasil untuk seluruh tim.
- Alpine Style : sistem ini banyak dikembangkan di pegunungan-pegunungan di Eropa. Pendakian ini mempunyai tujuan bahwa semua pendaki harus sampai di puncak dan pendakian dianggap berhasil.
Jenis-Jenis Pendakian/Perjalanan:
1. Hill walking/feel walking : perjalanan mendaki bukit-bukit yang relatif landai.
2. Scrambling : pendakian setahap demi setahap pada suatu permukaan yang tidak begitu terjal.
3. Climbing : dikenal sebagai suatu perjalanan pendek, yang umumnya tidak memakan waktu lebih dari satu hari, hanya rekreasi ataupun beberapa pendakian gunung yang praktis.
Bentuk climbing ada dua macam :
- rock climbing : pendakian pada tebing-tebing batu atau atau dinding karang.
- snow and ice climbing : pendakian pada es dan salju.
Peralatan Pendakian:
- Tali pendakian
- Static Rope, tali pendakian yang kelenturannya mencapai 2-5 % dari berat maksimum yag di berikan. Sifatnya kaku dan digunakan untuk rappeling.
- Dynamic Rope, sifatnya lentur dan fleksibel.
- Carabiner
Adalah sebuah cincin yang berbentuk oval atau huruf D.
Ada 2 jenis carabiner :
- carabiner screw gate (menggunakan kunci pengaman)
- carabiner non screw gate (tanpa kunci pengaman)
- Webbing
Adalah sejenis tali yang berbentuk pita, terbuat dari bahan nilon. Pada suatu pendakian, webbing banyak digunakan sebagai sling runner dan alat bantu lainnya. Selain itu juga dapat digunakan sebagai harness.
Ada dua jenis webbing yaitu single tape dan double tape (tabular).
- Sling
Biasanya terbuat dari tabular webing.
Fungsi sling: sebagai penghubung, membuat natural point, dengan memanfaatkan pohon atau lubang di tebing, mengurangi gaya gesek/memperpanjang point, dan mengurangi gerakan (yang menambah beban) pada chock atau piton yang terpasang.
- Descender
Sebuah alat berbentuk angka delapan. Fungsinya sebagai pembantu penahan gesekan sehingga dapat membantu pengereman. Biasanya digunakan untuk mem-belay atau untuk rappeling.
- Ascender
Berbentuk semacam catut yang fungsi utamanya sebagai alat untuk bantu untuk naik pada tali.
- Harness/tali tubuh
Alat pengaman yang dapat menahan atau mengikat badan.
Ada dua jenis harness yaitu seat harness (menahan berat badan di pinggang dan di paha) dan full body harness (menahan berat badan di dada, pinggang, punggung dan paha.
- Sepatu panjat
Adalah alas kaki khusus mendaki tebing/dinding.
- Anchor (Jangkar)
Adalah alat yang dapat dipakai sebagai penahan beban.
Macam-Macam Simpul
- Simpul Mati
- Simpul Kambing
- Simpul Jangkar
- Simpul Nelayan
- Simpul Delapan
- Simpul Pita
- Simpul Pangkal
- Simpul Double Delapan
- Simpul Kupu-kupu
- Simpul Setengah Pangkal
- Simpul Prusik
Climbing Call (Aba-Aba Pendakian)
Aba-aba pendakian digunakan agar ada kerjasama/komunikasi yang baik antara leader dengan belayer. Aba-aba pendakian meliputi:
- Climbing when you're ready
- Climbing
- OK
- Take in
- Slack
- Rock
- Fall
0 komentar:
Posting Komentar