RSS

DOWNLOAD MAPSOURCE GARMIN

Garmin GPS receivers come packaged with free MapSource application. MapSource is required for Garmin users to upload and download maps data, POI (Points of Interest), waypoints, tracks, and routes to and from GPS unit. In other words, those without GPS unit or map product such as Topo, City Navigator and MetroGuide will not have MapSource CD or DVD installer. If you for some reason need to install MapSource on your computer, there is a workaround trick to get MapSource for free.

Garmin officially provides a MapSource version update download, which will only work if there is previous version of MapSource installed. If no MapSource software is detected, the MapSource update setup will abort with error message saying that it cannot find previous version of MapSource. Follow the following trick to hack the setup file so that it can be used to install MapSource clean and fresh without any prior installation of MapSource.

  1. Download MapSource software updater from Garmin. The version as of December 4, 2007 is 6.13.6, and the trick also works on Map Source version 6.13.5.
  2. Unpack or extract the content of MapSource_6136.exe
    downloaded using WinRAR.
  3. From the extracted files, run MAIN.msi or MSMAIN.msi.
  4. Then, run Setup.exe.

    Note: The sequence to execute Main.msi and then Setup.exe is important to avoid “Previous MapSource not found!” error.

  5. Garmin MapSource now installed.

Felix also provided another hack to install Garmin MapSource without CD disc.

  1. Create a folder named Garmin on local C: drive.
  2. Inside the C:\Garmin folder, create or rename a file as MapSource.exe.
  3. Install the MapSouce by running downloaded MapSource installation executable, MapSoruce_XXXX.exe such as MapSource_6156.exe.

Method above proved to work on almost all version of MapSource, including MapSource version 6.15.11 and version 6.16.0.3 Beta.

The trick is useful is you have lost or forgotten the MapSource installation disc and wants to upload and download maps and other data to Garmin GPS receivers, or for GPS addicts who needs Map Source to open files in gdb, mps, gpx and loc formats, create waypoints, routes and tracks; view maps especially free maps; save point, route or track data in gdb, mps, gpx, tab-delimited text and DXF formats; and export waypoint, route and track data directly to Google Earth.

However, if you have any Garmin maps, installing the maps will also install the original and genuine copy of MapSource.

Tip: If free maps is not found or not shown after installed, just install a free authorized base map to MapSource to get all other free maps to show and display in MapSource.

LOGO UIN JAKARTA

PETA TANGSEL TERBARU

peta situ

KODE ETIK PECINTA ALAM

Pecinta alam Indonesia sadar bahwa alam Indonesia beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Pecinta alam Indonesia sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air.

Pecinta alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam Indonesia adalah makhluk yang mencintai dan menghargai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Sesuai dengan hakikat di atas, kami dengan kesadaran menyatakan sebagai berkut :

  1. Mengabdi kepada tuhan YME
  2. Memelihara alam beserta isinya,serta menggunakan sumber daya alam sesuai dengan kebutuhan.
  3. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitarnya, serta menghargai manusia serta kerabatnya.
  4. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam.
  5. Berusaha saling membantu, serta saling menghargai dalam pengabdian terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air.

Disahkan bersama dalam :

Gladian IV di Ujung Pandang

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT (PPGD)

Yang harus dilakukan penolong:

1. Menilai keamanan/keselamatan tim, pribadi (lihat kemampuan diri), masyarakat sekitar dan korban.

2. Melindungi diri dengan APD (alat pelindung diri), contoh: masker, sarung tangan, helm, mantel, dll.

3. Minta izin pada masyarakat sekitar tentang siapa kita (sebagai apa)

4. Respon → A = Awas (sadar akan keberadaan sendiri)

S = Suara (panggil korban)

N = Nyeri (cubit/pukul)

T = Tidak respon

5. Air Way/jalan nafas, jika korban sudah tidak ada respon.

SURVIVAL

Survival berasal dari kata survive, yang secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya untuk mempertahankan hidup. Lebih lengkapnya lagi survival juga dapat diartikan sebagai suatu cara mempertahankan hidup dalam waktu yang tidak ditentukan dalam kondisi yang sangat minim/terbatas/kritis.

Tindakan dalam Menghadapi Kondisi Survival (Kata Kunci Survival)

S : Size up the situation (Sadari diri sendiri/ukur situasi)

U : Undue haste makes waste (Usahakan tetap tenang. Energi > waktu )

R : Remember where yau are (Kenali medan, rekam dan ingat)

V : Vanquish fear and panic (Kuasai rasa takut dan panik/positive thinking)

I : Improvice (Isi waktu, terima kondisi dan ubah cara pandang

terhadap apa yang ada).

V : Value living (Hargailah hidup)

A : Act like the natives (Belajarlah dari penduduk setempat, taati adat

istiadat dan ramah pada penduduk setempat)

L : Learn basic skills (Latih diri setiap saat mulai dari yang paling

mendasar)

Perilaku dalam Keadaan Darurat

S : Stop/berhenti (tetap tenang)

T : Think/berpikir (berpikir sehat dalam kondisi darurat)

O : Observe/observasi (analisa mengenai kawasan tersebut)

P : Planning/perencanaan (membuat rancangan untuk keluar dari kondisi

darurat)

Tekhnik Dasar Survival

B : Bivak (tempat perlindungan sementara/darurat)

Syaratnya: kering (tidak lembab), dkat dengan sumber air, hindari jalur binatang, perhatikan arah angin.

A : Air (kebutuhan vital manusia: hujan, sungai, tumbuhan, cerukan batu, dll)

J : Jerat (menangkap zoology)

A : Api (penerang, masak, penghangat)

K : Komunikasi (agar posisi dapat diketahui orang lain)

MOUNTAINEERING

Mountaineering merupakan gabungan perjalanan dari semua bentuk pendakian sebelumnya. Bisa memakan waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Disamping pengetahuan teknik mendaki dan pengalaman mendaki, perlu juga dikuasai menajemen perjalanan, pengaturan makanan, komunikasi dan lain-lain. Contoh: ekspedisi ke Himalaya.

Sistem Pendakian:

  1. Himalayan Style : sistem pendakian yang biasanya dengan rute yang panjang sehingga untuk pencapaian sasaran (puncak) diperlukan waktu yang lama. Dengan berhasilnya satu orang dari seluruh tim, berarti pendakian ini sudah berhasil untuk seluruh tim.
  2. Alpine Style : sistem ini banyak dikembangkan di pegunungan-pegunungan di Eropa. Pendakian ini mempunyai tujuan bahwa semua pendaki harus sampai di puncak dan pendakian dianggap berhasil.

Jenis-Jenis Pendakian/Perjalanan:

1. Hill walking/feel walking : perjalanan mendaki bukit-bukit yang relatif landai.

2. Scrambling : pendakian setahap demi setahap pada suatu permukaan yang tidak begitu terjal.

3. Climbing : dikenal sebagai suatu perjalanan pendek, yang umumnya tidak memakan waktu lebih dari satu hari, hanya rekreasi ataupun beberapa pendakian gunung yang praktis.

Bentuk climbing ada dua macam :

  1. rock climbing : pendakian pada tebing-tebing batu atau atau dinding karang.
  2. snow and ice climbing : pendakian pada es dan salju.

Peralatan Pendakian:

  1. Tali pendakian

- Static Rope, tali pendakian yang kelenturannya mencapai 2-5 % dari berat maksimum yag di berikan. Sifatnya kaku dan digunakan untuk rappeling.

- Dynamic Rope, sifatnya lentur dan fleksibel.

  1. Carabiner

Adalah sebuah cincin yang berbentuk oval atau huruf D.

Ada 2 jenis carabiner :

- carabiner screw gate (menggunakan kunci pengaman)

- carabiner non screw gate (tanpa kunci pengaman)

  1. Webbing

Adalah sejenis tali yang berbentuk pita, terbuat dari bahan nilon. Pada suatu pendakian, webbing banyak digunakan sebagai sling runner dan alat bantu lainnya. Selain itu juga dapat digunakan sebagai harness.

Ada dua jenis webbing yaitu single tape dan double tape (tabular).

  1. Sling

Biasanya terbuat dari tabular webing.

Fungsi sling: sebagai penghubung, membuat natural point, dengan memanfaatkan pohon atau lubang di tebing, mengurangi gaya gesek/memperpanjang point, dan mengurangi gerakan (yang menambah beban) pada chock atau piton yang terpasang.

  1. Descender

Sebuah alat berbentuk angka delapan. Fungsinya sebagai pembantu penahan gesekan sehingga dapat membantu pengereman. Biasanya digunakan untuk mem-belay atau untuk rappeling.

  1. Ascender

Berbentuk semacam catut yang fungsi utamanya sebagai alat untuk bantu untuk naik pada tali.

  1. Harness/tali tubuh

Alat pengaman yang dapat menahan atau mengikat badan.

Ada dua jenis harness yaitu seat harness (menahan berat badan di pinggang dan di paha) dan full body harness (menahan berat badan di dada, pinggang, punggung dan paha.

  1. Sepatu panjat

Adalah alas kaki khusus mendaki tebing/dinding.

  1. Anchor (Jangkar)

Adalah alat yang dapat dipakai sebagai penahan beban.

Macam-Macam Simpul


  1. Simpul Mati
  2. Simpul Kambing
  3. Simpul Jangkar
  4. Simpul Nelayan
  5. Simpul Delapan
  6. Simpul Pita
  7. Simpul Pangkal
  8. Simpul Double Delapan
  9. Simpul Kupu-kupu
  10. Simpul Setengah Pangkal
  11. Simpul Prusik

Climbing Call (Aba-Aba Pendakian)

Aba-aba pendakian digunakan agar ada kerjasama/komunikasi yang baik antara leader dengan belayer. Aba-aba pendakian meliputi:

- Climbing when you're ready

- Climbing

- OK

- Take in

- Slack

- Rock

- Fall